Beberapa hari terakhi ini saya bertemu sahabat lama di kampus. Mereka adalah orang-orang yang saya kagumi. Orang cerdas banyak, tapi si cerdas yang mau berbagi ilmu untuk kebaikan kawannya, tak setiap hari kita bertemu. IQ, EQ dan tentu banyak quotient lain yang membentuk karakter seseorang menjadi “seseorang”. Satu sahabat yang kerap membantu saya memahami pelajaran. Maklum kata dosen saya, saya lebih critical daripada structural thinking; saya disuruh melepaskan pikiran “ini buruk, lalu cari alasan kenapa buruk”. Paparkan semua fakta, baru tetapkan mengapa buruk dan mengapa bagus. Sahabat saya pun (dengan caranya) mengajarkan saya untuk melihat dalam kacamata terstruktur dan terfokus. Seperti malam ini, dia membantu sahabat saya yang lain memahami persoalan, keterkaitan antar-variabel, dan memberikan alternatif solusi. Saya pun dikomentarinya. Thanx berat, Pak Joko. Mari tuntaskan angkatan tigabelas!
Sahabat
14
Des