Era 1990-an bukan cuma melahirkan hip hop atau film Die Hard, beberapa istilah khas di sektor bisnis-finansial juga terinspirasi dari kejadian-kejadian di era ini.
Marlboro Friday: Philip Morris mengumumkan di hari Jumat 1 April 1993 akan memotong harga ecer untuk bersaing dengan pabrik kretek generik, saham perusahaan itu turun 26% di hari itu juga, dam kerugian ditaksir sebesar US$10 milyar dari pasar dalam sehari. Hal ini berlanjut, kompetitor kecil hilang dari pasar, dan baru 2 tahun kemudian saham Philip Morris bisa kembali normal.
Penny Stocks: saham murah, biasanya di bawah US$5 per lembar saham; serta biasa diperdagangkan tidak di pasar saham reguler (over-the-counter trade) seperti di Amerika Serikat dilakukan di OTC Bulletin Board atau Pink Sheets (bukan di New York Stock Exchange atau NASDAQ) karena lebih mudah dimanipulasi atau tersedia sedikit informasi tentang perusahaan penny stock ini. Hal ini biasa terjadi saat era dotcom, yang bertransaksi dengan mengandalkan informasi di internet. Seorang Jonathan Lebed (15 tahun) bahkan mampu menipu dengan sebuah skenario pasar pump-and-dump, menyebarkan gosip melalui internet sehingga banyak yang mengira saham penny stock yang dibeli Lebed itu naik harganya. Di saat harga penny stock tinggi, Lebed menjual saham penny miliknya ini.
Netscaped: ini adalah istilah slang untuk sebuah perusahaan yang mengalami kerugian–atau bahkan hingga menutup usahanya–karena bertarung langsung dengan kompetitor besar seperti yang terjadi antara Netscape dan Microsoft. Netscape v. Microsoft adalah soal browser yang di-bundling Microsoft di setiap paket piranti lunaknya. Gugatan Netscape masuk hingga ke pengadilan banding namun tetap dimenangkan oleh Microsoft. Siapapun pembuat software baru (new entrant, pemain baru) pasti gulung tikar jika ingin bertarung langsung dengan Microsoft. Mereka yang gulung tikar ini diistilahkan “netscaped by Microsoft” yang terjadi era 1990-an. Walhasil, tahun 1999 Netscape dibeli oleh American Online, anak media mogul lain: Time Warner.