RSS

Arsip Harian: Februari 13, 2008

Menyaksikan Dinamika Demokrasi


Tadi siang saya mengirim SMS ke salah satu kerabat tercinta yang wajahnya terpampang di halaman 1 Koran Sindo hari ini. Liputan utama hari ini adalah tentang interpelasi BLBI yang heboh di gedung DPR RI kemairn. “Serius banget,” saya bercanda, “mau saya gunting dan pigurain ah…” dan dijawab singkat tapi kena (lihat judul di atas).

Beliau adalah orang yang selalu tersenyum. Hanya buka suara kalau diajak bicara. Seorang yang saya hormati sejak kecil. Banyak sekali tokoh yang saya hormati karena pendidikan tinggi plus integritas. Saya pribadi melihat kisruh kemarin di DPR adalah proses yang cukup unik walau mungkin overstated. Saya yang awam akhirnya lebih banyak melihat hal yang “tidak esensial” yang diangkat media massa. Apakah memang akan berakhir manis, atau deadlock, janganlah terjadi bola liar yang tak bisa dikendalikan oleh siapapun. Akhirnya hanya mengaburkan masalah yang sesungguhnya terjadi. “SBY tak datang” sebaiknya dibaca “mana penyelesaian Pemerintah yang serius”. Jangan dibaca “SBY tidak menghormati dewan” lalu bergulir jadi “anggota dewan ngambek seperti anak kecil” lalu bergulir lagi lebih juicy dan jadi konsumsi infotainmen? Esensi BLBI jadi ke laut aje.

Saya lebih peduli bagaimana upaya Pak Burhanuddin Abdullah menyelamatkan institusi Bank Indonesia dari krisis reputasi. Saya lebih peduli bagaimana sebuah lembaga tinggi negara melihat masalah dalam kerangka besar, tidak hanya seujung jalan (baca: 2009). Dinamika demokrasi menjadi lawan kata stabilitas negara jika tidak dikelola secara visioner. Atau mungkin tak banyak orang seperti kerabat saya, yang melihat dinamika demokrasi dengan serius. Kali ini tak ada senyum di wajahnya.

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Februari 13, 2008 inci politics