Tadi sore anak saya bertanya, “Siapa paling berperan dalam pendidikan anak?”
Sambil duduk santai di samping sang anak, suami saya menjawab, “Tulis saja: anak itu sendiri. Bapak sama Ibu juga. Bapak periksa PR kamu, Ibu periksa gizi yang masuk ke otak kamu. Pemerintah juga harus menyiapkan anggaran. Kalau tidak cukup uang untuk beli buku baru harusnya…” Saya langsung tertawa terbahak-bahak! Edan. Anak kecil kok disuruh menjawab yang ribet. Walhasil, dengan muka polosnya anak saya menulis jawaban singkat: “anak”.
As simple as that.
Tante Vira
Februari 26, 2008 at 12:09 pm
Nah, gini ini…PR anak2 susah buanget yaks! Terus, belum tentu pas udah dijawab, si guru akan nerima berbagai alternatif jawaban. Case in point : Soal siskamling. Di buku cetak kelas 3 (Pendidikan Kewarganegaraan) dibahas tentang pelaksanaan nilai-nilai Sumpah Pemudah di kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh yang dipake tuh, siskamling; dimana para kepala keluarga diceritakan bergiliran menjaga lingkungan. Di Cempaka Putih (paling nggak lingkungan rumah gw) yang ada ya pak Satpam. Nah, pas di ulangan, anak gw ngejawab bahwa penjaga lingkungan kita adalah Satpam. Disalahin bo’!
Belum lagi di buku kelas 3 juga (Pendidikan Lingkungan Jakarta – PLKJ?) ada bab yang lumayan mendetail tentang cara-cara mencuci baju (dengan tangan) dan juga cara-cara menyeterika baju.
Good luck with that!