“Who succeeds in forming and leading a Great Group? He or she is almost always a pragmatic dreamer. They are people who get things done, but they are people with immortal longings. Often, they are scientifically minded people with poetry in their souls.” ― Warren G. Bennis, Organizing Genius: The Secrets of Creative Collaboration
Saya sedang menyukai dua kata/frasa ini sekarang: “immortality” dan “Warren Bennis”. Belasan tahun lalu saat membaca “On Becoming A Leader” atau buku kompilasi pemikiran Bennis (1915-2014), saya mengunyah kata demi kata tapi sulit memahami. Hari ini mencoba membaca lagi, dan terasa benar bahwa alur berpikir Bennis sangat runut dan visioner. Mengapa saya sulit membacanya waktu itu? Ya, karena saya belum menemukan banyak kasus yang dibahas di buku itu. Bennis mengupas Gandhi hingga Churcill dan FDR. Kesamaannya? Semua menggerakkan pengikutnya dan membuat mereka bangga akan komunitas dan pekerjaan mereka.
Saya kenal satu pemimpin seperti itu hari ini. Kharismanya menjadi magnet bagi banyak orang. Gayanya otentik tetapi buat sebagian orang ia susah ditebak. Saya bisa menebak di rapat kedua bersamanya (haha!) dan terbukti “chemistry” kita baik sekali. Saya kemudian menjadi folower-nya tanpa merasa terbebani. True leadership!
Dua hal ini “leadership & chemistry” dibahas Bennis dalam bahasanya yang “cukup berat” bagi bocah seperti saya dulu. Sekarang? Ya, masih muda dong… tapi tetap merasa perlu seorang pemimpin, imam, bagi setiap langkah saya. Maklum, saya itu terlalu melayang untuk hal-hal tertentu… am a loner and a dreamer. But unlike ordinary loner/slash/dreamer, I’d love to get things done as told. Follow my lead, and I shall pinpoint you my mighty leader. Tee hee!