Museum Naga ini adalah konsepsi awal museum swadaya masyarakat, yang terletak di situs-situs cagar budaya di seluruh Indonesia. Datang ke satu situs cagar budaya, tentu kita tak hanya swapotret (selfie) saja, namun juga memahami esensi setiap sudut pandang cagar budaya tersebut. Museum adalah salah satu yang bisa menjelaskan dengan dokumentasi dan deskripsi situs itu atas 4 hal: artifacts, ecofacts, ancient architeture, cultural landscape. Semuanya budaya material, yang kemudian bisa menjelaskan budaya immaterial, seperti prosesi/tradisi dan pranata kehidupan di situs itu.
Ada hal menarik dari Situs Batu Naga ini, bahwa ukiran (carving) yang ada di dua batu tersebut (dan mungkin masih banyak batuan serupa terkubur di sana), adalah adanya gambaran manusia dan makhluk lain yang sedang melukan prosesi khas. Naga menjadi gambar utama di situ, dengan manusia (ukuran lebih kecil) yang sedang memegang ekor naga. Konsepsi naga di seluruh dunia tak sama, tapi ia menjadi semacam penjelmaan makhluk perkasa yang mampu membawa banyak hal ke dunia: prosper, or disaster?
Mari sumbang ide dan pernak-pernik untuk melengkapi Museum Naga, inisiatif dari warga Desa Banjaran, di kaki Gunung Ciremai, atau 1,5 jam dari ibukota Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Any ideas are accepted! Yiuuukkkk….?