EBITDA merupakan singkatan dari Earnings before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization atau dalam bahasa Indonesia merupakan Laba sebelum Bunga, Pajak, Penyusutan, dan Amortisasi. EBITDA ini adalah sebuah indikator dari performa sebuah perusahaan yang dihitung dalam kalkulasi berikut :
EBITDA = Pendapatan – Pengeluaran (tidak termasuk bunga, pajak, penyusutan, dan amortisasi)
EBITDA merupakan metrik non-GAAP yang mengukur sesuai dengan yang tercantumkan. Semua bunga, pajak, penyusutan, dan amortisasi dalam laporan pemasukan dikeluarkan dari dasar laba bersih. Hal ini digunakan untuk mengukur pendapatan cash tanpa perhitungan penambahan, membatalkan pengaruh pajak-yuridis, dan membatalkan pengaruh dari struktur kapital yang berbeda.
EBITDA berbeda dari operasi arus kas dalam sebuah laporan arus kas, utamanya dengan tidak menyertakan pembayaran untuk pajak maupun bunga serta perubahan modal kerja. EBITDA juga berbeda dengan arus kas bebas karena tidak termasuk dalam persyaratan untuk menggantikan pengeluaran modal.
EBITDA pertama kali digunakan secara umum dengan leveraged buyouts[aksi sebuah perusahaan kecil membeli perusahaan yang lebih besar dengan menggunakan uang yang dipinjam berdasarkan nilai perusahaan yang lebih besar tersebut] pada tahun 1980an, ketika EBITDA ini digunakan untuk mengindikasi kemampuansebuah perusahaan dalam menyediakan hutang. Seiring berjalannya waktu, EBITDA menjadi populer dalam industri dengan aset-aset mahal yang harus dituliskan dalam jangka waktu yang lama. EBITDA sekarang digunakan secara umum untuk menentukan harga saham oleh banyak perusahaan, khususnya dalam sektir teknologi – bahkan ketika hal ini tidak terjamin.
Sebuah kesalahanpahaman umum bahwa EBITDA merupakan pendapatan kas. EBITDA merupakan metrik yang baik untuk mengevaluasi profitabilitas, tetapi bukan arus kas. EBITDA juga mengesampinngkan uang tunai yang dibutuhkan untuk mendanai modal kerja dan penggantian peralatan lama yang jumlahnya lumayan besar. Akibatnya, EBITDA sering digunakan sebagai gimmick akuntan untuk mendandani pendapatan perusahaan. Ketika menggunakan metrik ini, menjadi kunci bahwa investor juga fokus pada performa pengukuran lain untuk meyakinkan bahwa perusahaan tidak berusaha menyembunyikan sesuatu dengan menggunakan EBITDA.
Sumber: |