RSS

AKHIRNYA! Penghapusan Cuti Bersama

05 Feb

Akhir tahun 2007 adalah saat-saat paling mengesankan. Bukan karena pesta kembang api (petasan lebih banyak) ataupun pilihan acara televisi (karena saya lebih banyak di depan komputer daripada depan TV). Akhir tahun kemarin adalah saat-saat tidak enak karena banyak libur dan semua orang susah dicari.

Di awal tahun 2007 saya menempel printout kalender online (www.timeanddate.com/calendar) dari 3 negara sekaligus: Kanada, Inggris, dan Indonesia. Lengkap dengan jadwal hari libur, agar saya tahu kapan kantor beberapa kolega suami saya tutup. Saya tak tahu apa artinya Victoria Day (Kanada) atau Guy Fawkes Day (Inggris), tapi yang pasti hari libur di kedua negara itu jika ditotal masih kalah banyak dengan total hari libur negara tercinta ini.

  • Kanada memiliki 16 hari libur nasional (dan beberapa lokal per negara bagian)
  • Inggris 11 hari
  • Indonesia resminya hanya 19 hari libur di kalender, tapi ditambah 11 hari cuti bersama, itu berarti sama dengan 30 hari!

Kebijakan pemerintah pusat untuk merevisi cuti bersama di tahun 2008 ini ditandatangani 3 (tiga) menteri ini (Menteri PAN, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Menteri Agama). Satu langkah maju (bukan poco-poco), tapi kali ini Menteri Koordinator Bidang Kesra tidak maju ke podium mengumumkan keputusan ini.

Tingkat produktivitas manusia Indonesia sudah di nomor buncit. Dari hasil cuti bersama ini, orang-orang produktif, seperti tetangga saya misalnya, harus mengerem segala tindakannya. Ia hendak berdagang di satu hari yang prospektif. Esok hari saat harus ketemu “Hari Menyambut Libur Panjang”, ia langsung loyo lagi karena banyak pelanggannya tak mau diganggu karena siap-siap cuti. Itu baru hari menyambut libur, belum libur benerannya.

Saya senang-senang saja banyak libur. Sayangnya, saya sampai BOSAN, BINGUNG, BOKEK menghabiskan hari libur. Ke Bandung macet, ke TMII Ancol penuh, ke Anyer sudah, ke mal jadi borju, dan seterusnya… dan seterusnya…

[update: tidak dihapus, tapi dikurangi dari 11 hari menjadi 5 hari, alias tetep libur banyak]

 
4 Komentar

Ditulis oleh pada Februari 5, 2008 inci cuti bersama, productivity, produktivitas

 

4 responses to “AKHIRNYA! Penghapusan Cuti Bersama

  1. Irwin Day

    Februari 6, 2008 at 9:23 am

    Asalnya cuti bersama biar banyak orang lokal yang liburan ke Bali :p karena Bali sudah mulai normal, jadinya cuti bersama bisa dikurangi. Daripada cuti-nya di potong-potong dan di total 30 hari, gimana kalo dalam 1 tahun tidak ada libur tapi sekalian di cuti 30 hari barengan? 😀

     
  2. Mila

    Februari 6, 2008 at 2:50 pm

    Sepakat!!!!!!
    Hehehe tapi susah juga nanti pasokan beras dkk sampai DVD bajakan juga berhenti… tidak perlu dimanja lagi. Kita sudah kelamaan terbuai, Boss. Kalau otot tidak dipakai lama, bisa ikut macet jalan darahnya. Yang penting jangan terlalu banyak, jangan pula tak ada samsek. Kita sudah kebanyakan libur. Kalau mau kerja tapi dihadang terus sama libur, yah… kapan mau dewasa? Si Kabayan itu jangan ditiru. Kita kudu cari Indonesian Idol yang produktif. Ada usul?

     
  3. eshape

    Februari 7, 2008 at 9:19 am

    Dari satu sisi memang Indonesia ini kebanyakan hari libur, tapi biar jernih perlu diluruskan dulu beda antara hari libur nasional dan cuti bersama.

    Cuti adalah hak pekerja, dan saya kira berlaku dimana saja.

    Jadi kalau memang liburnya kebanyakan, ya silahkan dipotong, tapi kalau cuti jangan pernah dipotong.

    Mungkin saya salah, silahkan koreksi.

     
  4. Mila

    Februari 7, 2008 at 10:54 am

    Beda juga antara “cuti” dan “cuti bersama”, Pak.

     

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

 
%d blogger menyukai ini: